Minggu, 15 September 2019

RPP TEKNIK PEMESINAN BUBUT Menerapkan Prosedur Teknik Membubut Eksentrik


RPP TEKNIK PEMESINAN BUBUT Menerapkan Prosedur Teknik Membubut Eksentrik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Satuan Pendidikan                  : SMK
Nama Sekolah                         : SMK ONDAK JAYA
Mata Pelajaran                        : TEKNIK PEMESINAN BUBUT
Kelas/Semester                        : X TP 1 / GASAL
Materi Pokok/Tema/Topik      : Menerapkan prosedur teknik membubut eksentrik
Alokasi Waktu                        : 6 Jam Pelajaran
Jumlah Pertemuan                   : 10
Pertemuan Ke                         : 1 (6x45menit)

Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan  dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar
KD 1. Menyadari sempurnanya ciptaan Tuhan tentang alam dan fenomenanya dalam mengaplikasikan teknik pemesinan bubut  pada kehidupan sehari-hari.
KD 2. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam mengaplikasikan teknik pemesinan bubut dalam kehidupan sehari-hari.
KD 3. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggungjawab dalam mengaplikasikan teknik pemesinan bubut pada kehidupan sehari-hari.
KD 4. Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dalam mengaplikasikan teknik pemesinan bubut kehidupan sehari-hari.
KD 5. Menunjukan sikap responsive, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam mengaplikasikan teknik pemesinan bubut.
KD 6. Mengidentifikasi mesin bubut.
KD 7. Mengklasifikasai proses pemesinan bubut.
Indikator
1.      Siswa dapat menjelaskan jenis dan fungsi prosedur teknik membubut eksentrik.
2.      Siswa dapat menjelaskan prosedur teknik membubut eksentrik.
3.      Siswa dapat menjelaskan klasifikasi prosedur teknik membubut eksentrik.

Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa memahami jenis dan fungsi prosedur teknik membubut eksentrik.
2.      Siswa memahami prosedur teknik membubut eksentrik.
3.      Siswa mengatahui klasifikasi proses prosedur teknik membubut eksentrik.
Materi Ajar/Pembelajaran
A.    prosedur teknik membubut eksentrik
Poros eksentrik yang dimaksud adalah suatu poros yang memiliki lebih dari satu sumbu. Pengerjaan job poros eksentris sebagaimana ditunjukkan pada gambar adalah dimaksudkan agar terampil menggunakan mesin bubut dengan memakai cekam independent rahang 4 untuk pembuatan poros eksentrik sesuai prosedur operasi standar. Cara membubut poros eksentrik adalah suatu jenis pembubutan dimana benda kerja memiliki lebih dari 1 sumbu. Jarak eksentrik diperoleh dari menggeser sumbu utama. Langkah awal pekerjaan pembubutan adalah dengan mencermati gambar kerja. Hasil pencermatan pada gambar tersebut diperoleh informasi bahwa material benda kerja adalah dari mild steel dengan ukuran awal sebesar Ø25X55 mm. Harga kekasaran permukaan yang diinginkan adalah sebesar N6 dan tidak terdapat tanda pengerjaan khusus lainnya. Tanda batas toleransi tidak ada yang tertulis secara khusus, hal ini menunjukkan bahwa toleransi ukuran yang digunakan adalah toleransi umum. Jenis pekerjaan pada job ini cukup banyak yaitu: bubut muka, bubut rata bertingkat, champer, dan membubut eksentris.
Berikut ini dijelaskan urutan langkah pengerjaan cara membubut poros eksentrik sebagaimana ditunjukkan pada gambar. Secara umum langkah pengerjaan dibagi menjadi dua bagian yaitu: persiapan dan pembuatan eksentrik. Langkah persiapan adalah pekerjaan dimana menyiapkan peralatan dan penyiapan blank benda kerja sebelum pengerjaan pembubutan eksentrik. Sedangkan langkah pembuatan eksentrik adalah proses pembubutan poros eksentrik menggunakan rahang 4 independent.

Persiapan cara membubut poros eksentrik
1.    Mempersiapkan mesin bubut dan peralatan pendukung lain yaitu: jangka sorong dengan ketelitian min 0,05 mm, pahat bubut rata, senter putar, cekam independent rahang 4 dan high gauge.
2.    Memasang pahat bubut rata pada toolpost sedemikian rupa agar posisi ujung sisi sayat setinggi titik center benda kerja.
3.    Memeriksa dan memposisikan tuas pengatur putaran sesuai hasil perhitungan rpm benda kerja, demikian juga tuas pengatur gerakan feeding mesin sesuai untuk memperoleh kualitas permukaan yang diinginkan.
4.    Mencekam benda kerja sedemikian rupa pada rahang 3 otomatis agar dapat mengerjakan sisi kiri benda kerja dengan Ø22 mm. Penjepitan benda kerja diupayakan center/tidak oleng dan harus mempertimbangkan jarak bebas terhadap gerakan pahat agar tidak menabrak cekam mesin bubut pada saat proses pengerjaan.
5.    Melakukan pembubutan muka, sebaiknya cukup dilakukan dalam 1 kali penyayatan saja sampai permukaan yang rata. Penyayatan dapat dilakukan secara manual maupun dengan menggerakan eretan atas secara otomatis.
6.    Melakukan pembubutan lurus rata untuk Ø22 mm dengan panjang 32 mm (30+2 mm). Pengerjaan pembubutan dengan konsep dan cara yang sama seperti pada pengerjaan poros bertingkat sederhana. Penyesuaian ukuran yang ingin dicapai, khususnya pada pengaturan ukuran menggunakan skala nonius eretan.
7.    Mengubah posisi pahat bubut sedemikian rupa agar dapat melakukan pembuatan chamfer sebesar 1X45O pada dan Ø22 mm tersebut.
8.    Membalik penjepitan benda kerja untuk melakukan pembubutan muka sampai diperoleh ukuran panjang total benda kerja sebesar 50 mm. Pengaturan titik nol eretan dan tebal penyayatan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
9.    Melepaskan benda kerja yang sudah selesai dilakukan pembubutan awal.
10. Membuat gambar atau beri tanda permukaan benda kerja yang sebelah kanan untuk menentukan posisi titik pusat/center eksenstrisnya dengan cara menggoresnya dengan menggunakan high gauge. Jarak eksentris yang ditentukan adalah sebesar 5 mm (perhatikan gambar kerja)
Pengerjaan cara membubut poros eksentrik
1.    Mengganti cekam mesin bubut dengan cekam independent rahang 4.
2.    Memasang benda kerja sedemikian rupa pada cekam independent rahang 4 agar dapat mengerjakan sisi kanan dengan Ø10 sepanjang 20 mm:
·         Mengatur posisi penjepitan benda kerja agar titik center eksentrisnya segaris dengan center mesin bubut dengan mengatur posisi masing-masing rahang sesuai posisi yang diinginkan.
·         Gunakan senter putar kepala lepas untuk mengecek posisi apakah titik center eksentrisnya sudah segaris dengan center mesin bubut.
·         Apabila posisi titik center eksentrisnya belum tercapai, maka posisi masing-masing rahang diatur kembali sedemikian rupa agar tercapai jarak eksentris sebesar 5 mm.
3. Melakukan pembubutan rata untuk Ø10 sepanjang 20 mm.
·         Sebaiknya menggunakan putaran benda kerja yang lebih rendah dari hasil perhitungan rumus standarnya untuk alasan keselamatan. Hal ini dikarenakan adanya jarak eksentris sehingga pada saat penyayatan awal akan terjadi pembubutan yang discontinue, yaitu pada satu siklus putaran benda kerja akan ada saat pahat menyayat benda kerja dan bebas tanpa menyayat. Hal ini akan mengakibatkan adanya beban kejut pada pahat bubut maupun benda kerja.
·         Tebal penyayatan juga mempertimbangkan kondisi di atas, sehingga sebaiknya mengatur tebal penyayatan yang relatif tipis terlebih dahulu.
·         Pada saat kondisi pembubutan yang discontinue sudah tidak terjadi, putaran benda kerja dan tebal penyayatan dapat disesuaikan kembali dengan hasil perhitungan rumus standarnya.
·         Melakukan penyayatan sampai dengan tercapai Ø10 sepanjang 20 mm.
4. Mengubah posisi pahat bubut sedemikian rupa agar dapat melakukan pembuatan chamfer sebesar 1X45O pada dan Ø10 mm tersebut.
5. Proses pekerjaan sudah selesai. Lepaskan benda kerja dan lakukan prosedur kebersihan sebagaimana tata tertib yang berlaku di bengkel pemesinan.
Cara lain pembuatan poros eksentrik
Cara membubut poros eksentrik dengan menggunakan cekam independent rahang 4 memiliki kelemahan. Salah satu diantaranya adalah memerlukan waktu penyetelan yang cukup lama serta juga memerlukan ketelitian dalam pengaturannya. Selain menggunakan cekam rahang 4 sebagaimana dijelaskan di atas cara membubut poros eksentrik dapat dilakukan dengan menggunakan rahang tiga otomatis.
Cara membubut poros eksentrik dengan menggunakan cekam rahang 3 otomatis memiliki keunggulan dibanding menggunakan rahang empat. Salah satunya adalah penyetelan sumbunya yang mudah, karena hanya menambah ganjal pada salah satu rahang maka sumbu eksentriknya langsung terbentuk. Namun demikian pengaturan posisi ganjal dan penjepitannya harus diperhatikan agar kuat dan aman selama proses pengerjaan pembuatan eksentrisnya. Posisi ganjal dan rumus perhitungan tebal ganjal tersebut.


Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran
1.      Pendekatan     : Scientific
2.      Metode            : Diskusi, Eksperimen, dan Penugasan, dll
3.      Model              : Discovery Learning

Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Media
·         LKS
·         Tab Samsung 4.10
Sumber Belajar
1.Buku Teori Pemesinan Bubut
2.Buku referensi dan artikel yang sesuai
3. http://achmadarifin.com/cara-membubut-poros-eksentrik-cekam-independent


Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Guru
Siswa
Pendahuluan
1.      Memberikan salam, mengkondisikan kelas dan pembiasaan, mengajak dan memimpin berdoa, menanyakan kondisi siswa dan mempresensi
2.      Memberi motivasi pada siswa
3.      Melakukan apersepsi dan pretest
4.      Menyampaikan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode, dan penilaian

Mengamati
·         Memperagakan
·         Meminta siswa supaya mengamati peragaan dan sumber belajar
·         Mengamati dan membimbing siswa

1.    Menjawab salam, menertibkan tempat duduk dan menertibkan diri, berdoa, menjawab keadaan kondisinya, dan kehadirannya
2.    Termotivasi
3.    Memperhatikan dan mengerjakan pretest
4.    Memperhatikan


Mengamati
·      Memperhatikan
·      Mengamati peragaan dan sumber belajar
·      Menanyakan hal – hal yang belum jelas dalam pengamatan
10 menit
Inti
Mengamati
·         Memperagakan
·         Meminta siswa supaya mengamati peragaan dan sumber belajar
·         Mengamati dan membimbing siswa

Menanya
·         Meminta siswa supaya melakukan diskusi mulai dari mengidentifikasi dan merumuskan masalah terhadap obyak yang diamati pada kelompoknya
·         Mengamati, membimbing, dan menilai kegiatan siswa

Mencoba/mengumpulkan informasi
·         Memberikan permasalahan dan meminta siswa untuk melakukan percobaan/praktek pada kelompoknya
·         Mengamati, membimbing , dan menilai kegiatan siswa



Mengasosiasi/menganalisis informasi
·         Mengarahkan siswa supaya menggali informasi/mengumpulkan data, menganalisa, dan membuat kesimpulan
·         Mengamati, membimbing, dan menilai kegiatan siswa

Mengkomunikasikan
·         Meminta untuk membuat laporan dan menyimpulkan hasil percobaan/praktek dalam kelompoknya
·         Meminta setiap perwakilan kelompok untuk menyampaikan/menampilkan hasil percobaan/praktek dan kesimpulan diskusi
·         Mengamati, membimbing, dan menilai kegiatan siswa

Mencipta
·         Meminta siswa supaya mewujudkan/mempraktekan hasil kajian teoritis dari kegiatan mengkomunikasikan

Mengamati
·      Memperhatikan
·      Mengamati peragaan dan sumber belajar
·      Menanyakan hal – hal yang belum jelas dalam pengamatan

Menanya
Melakukan diskusi, mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah di kelompoknya





Mencoba
Melakukan percobaan/ praktek di kelompoknya









Mengasosiasi
Mengumpulkan informasi/ data, melakukan analisis, dan menyimpulkan






Mengkomunikasikan
·      Membuat laporan dan kesimpulan hasil percobaan/ praktek dalam kelompoknya
·      Mempresentasikan hasil percobaan/ praktek beserta kesimpulannya






Mencipta
Mewujudkan/ mempraktekkan hasil kajian teoritis dari kegiatan mengkomunikasikan
70 menit
Penutup
1.      Mengajak dan mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/ kesimpulan
2.      Memberikan evaluasi/ penilaian dalam bentuk post test/ tugas
3.      Memberikan remidi/ pengayaan dalam bentuk tugas
4.      Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, (mengajak dan memimpin berdoa untuk pelajaran terakhir)
1.    Membuat rangkuman/ kesimpulan bersama guru
2.    Mengerjakan tes/ tugas yang diberikan
3.    Mencatat tugas yang diberikan untuk dikerjakan dirumah
4.    Memperhatikan arahan guru (berdoa)
10 menit

A.    PenilaianHasilBelajar
1.       Teknik Penilaian :
a.       KI-1 dan KI-2 dengan pengamatan / observasi.
b.      KI-3 dengan Tes Tertulis.
c.       KI-4 dengan portofolio
2.         Bentuk Instrumen dan Instrumen
a)      Bentuk Instrumen: Tes tertulis (Uraian)
Instrumen:
1.      Sebutkan jenis-jenis prosedur teknik membubut eksentrik beserta fungsinya ?
2.      Sebutkan dan jelaskan prosedur teknik membubut eksentrik!
3.      Sebutkan dan jelaskan metode prosedur teknik membubut eksentrik!
3.       Prosedur penilaian
No
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
1.
Sikap

a.   Menghayati dan mengamalkan ajaran agama di amati selama proses KBM
b.  Bekerjasama di amati dalam kegiatan kelompok.
c.   Toleransi di amati dalam diskusi ketika terjadi proses pemecahan masalah yang berbeda.
d.  Menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan
Dalam pembelajaran dan saat diskusi (selama  kegiatan  inti)
2.
Pengetahuan

Tes tertulis bentuk uraian mengenai bentuk uraian mengenai prosedur teknik membubut eksentrik
Ulangan Penyelesaian tugas individu, pada akhir KD
3.

Keterampilan

Presentasi
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang prosedur teknik membubut eksentrik

Penyelesaian tugas (individu)

B.     Pedoman Penskoran dan  Penilaian
1.      Indikator penskoran  sikap Toleransi
Skor
Deskripsi
4
-          Selalu membantu/menawarkan bantuan pada teman dan  guru yang sedang mengalami kesulitan
3
Sering membantu/menawarkan bantuan pada teman dan  guru yang sedang mengalami kesulitan
2
Kadang-kadang membantu/menawarkan bantuan pada teman dan  guru yang sedang mengalami kesulitan
1
Tidak pernah membantu/menawarkan bantuan pada teman dan  guru yang sedang mengalami kesulitan

2.      Indikator penskoran sikap Kerja sama
Skor
Deskripsi
4
-          Selalu mengajak / menawarkan pada teman untuk bersama-sama menyelesaikan suatu tujuan tertentu
3
Sering mengajak / menawarkan pada teman untuk bersama sama menyelesaikan suatu tujuan tertentu
2
Kadang-kadang mengajak / menawarkan pada teman untuk bersama sama menyelesaikan suatu tujuan tertentu
1
Tidak pernah mengajak / menawarkan pada teman untuk bersama sama menyelesaikan suatu tujuan tertentu

3.      Indikator penskoran  Pengetahuan
Setiap nomor soal apabila benar nilai  50
Apabila setiap nomor jawabannya kurang sempurna akan diberi skor 25
Kriteria penilaian tes uraian
91 - 100            : Sangat baik
81 -  90 : Baik
77 -  80 : Cukup
65 – 76  : Kurang

                                                                                     NTB, 23 Agustus 2018
                                                                                    Guru Mapel,


Khairul Fuadi, Spd
                                                                                    NIK…………......