RPP TEKNIK PEMESINAN BUBUT Menerapkan Prosedur Teknik Membubut Eksentrik
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(
RPP )
Satuan
Pendidikan : SMK
Nama
Sekolah : SMK ONDAK JAYA
Mata
Pelajaran : TEKNIK PEMESINAN BUBUT
Kelas/Semester : X TP 1 / GASAL
Materi
Pokok/Tema/Topik : Menerapkan prosedur teknik membubut eksentrik
Alokasi
Waktu : 6 Jam Pelajaran
Jumlah
Pertemuan : 10
Pertemuan
Ke : 1 (6x45menit)
Kompetensi Inti
KI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja
spesifik untuk memecahkan masalah.
KI
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
KD
1. Menyadari sempurnanya ciptaan Tuhan tentang alam dan fenomenanya dalam
mengaplikasikan teknik pemesinan
bubut pada
kehidupan sehari-hari.
KD 2. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai
tuntunan dalam mengaplikasikan teknik pemesinan bubut dalam kehidupan
sehari-hari.
KD
3. Mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggungjawab
dalam mengaplikasikan teknik pemesinan
bubut pada kehidupan sehari-hari.
KD 4. Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun,
demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dalam
mengaplikasikan teknik pemesinan bubut kehidupan
sehari-hari.
KD 5. Menunjukan sikap responsive, proaktif,
konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam mengaplikasikan teknik
pemesinan bubut.
KD
6. Mengidentifikasi mesin bubut.
KD
7. Mengklasifikasai proses pemesinan bubut.
Indikator
1.
Siswa dapat menjelaskan
jenis dan fungsi prosedur teknik membubut eksentrik.
2.
Siswa dapat menjelaskan
prosedur teknik membubut eksentrik.
3. Siswa dapat menjelaskan klasifikasi prosedur
teknik membubut eksentrik.
Tujuan
Pembelajaran
1.
Siswa memahami
jenis dan fungsi prosedur teknik membubut eksentrik.
2.
Siswa memahami prosedur
teknik membubut eksentrik.
3.
Siswa
mengatahui klasifikasi proses prosedur
teknik membubut eksentrik.
Materi
Ajar/Pembelajaran
A. prosedur
teknik membubut eksentrik
Poros eksentrik
yang dimaksud adalah suatu poros yang memiliki lebih dari satu sumbu.
Pengerjaan job poros eksentris sebagaimana ditunjukkan pada gambar adalah
dimaksudkan agar terampil menggunakan mesin bubut dengan memakai cekam
independent rahang 4 untuk pembuatan poros eksentrik sesuai prosedur operasi
standar. Cara membubut poros eksentrik adalah suatu jenis pembubutan dimana
benda kerja memiliki lebih dari 1 sumbu. Jarak eksentrik diperoleh dari
menggeser sumbu utama. Langkah awal pekerjaan pembubutan adalah dengan
mencermati gambar kerja. Hasil pencermatan pada gambar tersebut diperoleh
informasi bahwa material benda kerja adalah dari mild steel dengan
ukuran awal sebesar Ø25X55 mm. Harga kekasaran permukaan yang diinginkan adalah
sebesar N6 dan tidak terdapat tanda pengerjaan khusus lainnya. Tanda batas
toleransi tidak ada yang tertulis secara khusus, hal ini menunjukkan bahwa
toleransi ukuran yang digunakan adalah toleransi umum. Jenis pekerjaan pada job
ini cukup banyak yaitu: bubut muka, bubut rata bertingkat, champer, dan
membubut eksentris.
Berikut ini dijelaskan urutan langkah
pengerjaan cara membubut poros eksentrik sebagaimana ditunjukkan pada gambar.
Secara umum langkah pengerjaan dibagi menjadi dua bagian yaitu: persiapan dan
pembuatan eksentrik. Langkah persiapan adalah pekerjaan dimana menyiapkan
peralatan dan penyiapan blank benda kerja sebelum pengerjaan pembubutan
eksentrik. Sedangkan langkah pembuatan eksentrik adalah proses pembubutan poros
eksentrik menggunakan rahang 4 independent.
Persiapan cara membubut poros eksentrik
1. Mempersiapkan
mesin bubut dan peralatan pendukung lain yaitu: jangka sorong dengan ketelitian
min 0,05 mm, pahat bubut rata, senter putar, cekam independent rahang
4 dan high gauge.
2. Memasang
pahat bubut rata pada toolpost sedemikian rupa agar posisi
ujung sisi sayat setinggi titik center benda kerja.
3. Memeriksa
dan memposisikan tuas pengatur putaran sesuai hasil perhitungan rpm benda
kerja, demikian juga tuas pengatur gerakan feeding mesin
sesuai untuk memperoleh kualitas permukaan yang diinginkan.
4. Mencekam
benda kerja sedemikian rupa pada rahang 3 otomatis agar dapat mengerjakan sisi
kiri benda kerja dengan Ø22 mm. Penjepitan benda kerja diupayakan center/tidak
oleng dan harus mempertimbangkan jarak bebas terhadap gerakan pahat agar tidak
menabrak cekam mesin bubut pada saat proses pengerjaan.
5. Melakukan
pembubutan muka, sebaiknya cukup dilakukan dalam 1 kali penyayatan saja sampai
permukaan yang rata. Penyayatan dapat dilakukan secara manual maupun dengan
menggerakan eretan atas secara otomatis.
6. Melakukan
pembubutan lurus rata untuk Ø22 mm dengan panjang 32 mm (30+2 mm). Pengerjaan
pembubutan dengan konsep dan cara yang sama seperti pada pengerjaan poros
bertingkat sederhana. Penyesuaian ukuran yang ingin dicapai, khususnya pada
pengaturan ukuran menggunakan skala nonius eretan.
7. Mengubah
posisi pahat bubut sedemikian rupa agar dapat melakukan pembuatan chamfer
sebesar 1X45O pada dan Ø22 mm tersebut.
8. Membalik
penjepitan benda kerja untuk melakukan pembubutan muka sampai diperoleh ukuran
panjang total benda kerja sebesar 50 mm. Pengaturan titik nol eretan dan tebal
penyayatan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
9. Melepaskan
benda kerja yang sudah selesai dilakukan pembubutan awal.
10. Membuat
gambar atau beri tanda permukaan benda kerja yang sebelah kanan untuk
menentukan posisi titik pusat/center eksenstrisnya dengan cara menggoresnya
dengan menggunakan high gauge. Jarak eksentris yang ditentukan
adalah sebesar 5 mm (perhatikan gambar kerja)
Pengerjaan cara membubut poros eksentrik
1. Mengganti
cekam mesin bubut dengan cekam independent rahang 4.
2. Memasang
benda kerja sedemikian rupa pada cekam independent rahang 4 agar dapat
mengerjakan sisi kanan dengan Ø10 sepanjang 20 mm:
·
Mengatur posisi penjepitan benda kerja agar titik center
eksentrisnya segaris dengan center mesin bubut dengan mengatur posisi
masing-masing rahang sesuai posisi yang diinginkan.
·
Gunakan senter putar kepala lepas untuk mengecek posisi
apakah titik center eksentrisnya sudah segaris dengan center mesin bubut.
·
Apabila posisi titik center eksentrisnya belum tercapai, maka
posisi masing-masing rahang diatur kembali sedemikian rupa agar tercapai jarak
eksentris sebesar 5 mm.
3. Melakukan pembubutan rata
untuk Ø10 sepanjang 20 mm.
·
Sebaiknya menggunakan putaran benda kerja yang lebih rendah
dari hasil perhitungan rumus standarnya untuk alasan keselamatan. Hal ini
dikarenakan adanya jarak eksentris sehingga pada saat penyayatan awal akan
terjadi pembubutan yang discontinue, yaitu pada satu siklus putaran benda kerja
akan ada saat pahat menyayat benda kerja dan bebas tanpa menyayat. Hal ini akan
mengakibatkan adanya beban kejut pada pahat bubut maupun benda kerja.
·
Tebal penyayatan juga mempertimbangkan kondisi di atas,
sehingga sebaiknya mengatur tebal penyayatan yang relatif tipis terlebih
dahulu.
·
Pada saat kondisi pembubutan yang discontinue sudah tidak
terjadi, putaran benda kerja dan tebal penyayatan dapat disesuaikan kembali
dengan hasil perhitungan rumus standarnya.
·
Melakukan penyayatan sampai dengan tercapai Ø10 sepanjang 20
mm.
4. Mengubah posisi pahat bubut
sedemikian rupa agar dapat melakukan pembuatan chamfer sebesar 1X45O pada
dan Ø10 mm tersebut.
5. Proses pekerjaan sudah
selesai. Lepaskan benda kerja dan lakukan prosedur kebersihan sebagaimana tata
tertib yang berlaku di bengkel pemesinan.
Cara lain pembuatan poros eksentrik
Cara membubut
poros eksentrik dengan menggunakan cekam independent rahang 4 memiliki
kelemahan. Salah satu diantaranya adalah memerlukan waktu penyetelan yang cukup
lama serta juga memerlukan ketelitian dalam pengaturannya. Selain menggunakan
cekam rahang 4 sebagaimana dijelaskan di atas cara membubut poros eksentrik
dapat dilakukan dengan menggunakan rahang tiga otomatis.
Cara membubut
poros eksentrik dengan menggunakan cekam rahang 3 otomatis memiliki keunggulan
dibanding menggunakan rahang empat. Salah satunya adalah penyetelan sumbunya
yang mudah, karena hanya menambah ganjal pada salah satu rahang maka sumbu
eksentriknya langsung terbentuk. Namun demikian pengaturan posisi ganjal dan
penjepitannya harus diperhatikan agar kuat dan aman selama proses pengerjaan
pembuatan eksentrisnya. Posisi ganjal dan rumus perhitungan tebal ganjal
tersebut.
Pendekatan/Strategi/Metode
Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Diskusi, Eksperimen, dan
Penugasan, dll
3. Model : Discovery Learning
Media, Alat,
Bahan dan Sumber Belajar
Media
·
LKS
·
Tab Samsung 4.10
Sumber Belajar
1.Buku Teori Pemesinan Bubut
2.Buku
referensi dan artikel yang sesuai
3. http://achmadarifin.com/cara-membubut-poros-eksentrik-cekam-independent
Kegiatan
Pembelajaran
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
Waktu
|
|
Guru
|
Siswa
|
||
Pendahuluan
|
1. Memberikan
salam, mengkondisikan kelas dan pembiasaan, mengajak dan memimpin berdoa,
menanyakan kondisi siswa dan mempresensi
2. Memberi
motivasi pada siswa
3. Melakukan
apersepsi dan pretest
4. Menyampaikan
kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode, dan penilaian
Mengamati
·
Memperagakan
·
Meminta siswa supaya
mengamati peragaan dan sumber belajar
·
Mengamati dan
membimbing siswa
|
1. Menjawab
salam, menertibkan tempat duduk dan menertibkan diri, berdoa, menjawab
keadaan kondisinya, dan kehadirannya
2. Termotivasi
3. Memperhatikan
dan mengerjakan pretest
4. Memperhatikan
Mengamati
·
Memperhatikan
·
Mengamati peragaan
dan sumber belajar
·
Menanyakan hal – hal
yang belum jelas dalam pengamatan
|
10
menit
|
Inti
|
Mengamati
·
Memperagakan
·
Meminta siswa supaya
mengamati peragaan dan sumber belajar
·
Mengamati dan
membimbing siswa
Menanya
·
Meminta siswa supaya
melakukan diskusi mulai dari mengidentifikasi dan merumuskan masalah terhadap
obyak yang diamati pada kelompoknya
·
Mengamati,
membimbing, dan menilai kegiatan siswa
Mencoba/mengumpulkan
informasi
·
Memberikan
permasalahan dan meminta siswa untuk melakukan percobaan/praktek pada
kelompoknya
·
Mengamati, membimbing
, dan menilai kegiatan siswa
Mengasosiasi/menganalisis
informasi
·
Mengarahkan siswa
supaya menggali informasi/mengumpulkan data, menganalisa, dan membuat
kesimpulan
·
Mengamati,
membimbing, dan menilai kegiatan siswa
Mengkomunikasikan
·
Meminta untuk membuat
laporan dan menyimpulkan hasil percobaan/praktek dalam kelompoknya
·
Meminta setiap
perwakilan kelompok untuk menyampaikan/menampilkan hasil percobaan/praktek
dan kesimpulan diskusi
·
Mengamati,
membimbing, dan menilai kegiatan siswa
Mencipta
·
Meminta siswa supaya
mewujudkan/mempraktekan hasil kajian teoritis dari kegiatan mengkomunikasikan
|
Mengamati
·
Memperhatikan
·
Mengamati peragaan
dan sumber belajar
·
Menanyakan hal – hal
yang belum jelas dalam pengamatan
Menanya
Melakukan diskusi, mengidentifikasi masalah dan
merumuskan masalah di kelompoknya
Mencoba
Melakukan percobaan/ praktek di kelompoknya
Mengasosiasi
Mengumpulkan informasi/ data, melakukan analisis,
dan menyimpulkan
Mengkomunikasikan
·
Membuat laporan dan
kesimpulan hasil percobaan/ praktek dalam kelompoknya
·
Mempresentasikan
hasil percobaan/ praktek beserta kesimpulannya
Mencipta
Mewujudkan/ mempraktekkan hasil kajian teoritis
dari kegiatan mengkomunikasikan
|
70
menit
|
Penutup
|
1. Mengajak
dan mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/ kesimpulan
2. Memberikan
evaluasi/ penilaian dalam bentuk post test/ tugas
3. Memberikan
remidi/ pengayaan dalam bentuk tugas
4. Memberikan
arahan tindak lanjut pembelajaran, (mengajak dan memimpin berdoa untuk
pelajaran terakhir)
|
1. Membuat
rangkuman/ kesimpulan bersama guru
2. Mengerjakan
tes/ tugas yang diberikan
3. Mencatat
tugas yang diberikan untuk dikerjakan dirumah
4. Memperhatikan
arahan guru (berdoa)
|
10
menit
|
A. PenilaianHasilBelajar
1.
Teknik
Penilaian :
a.
KI-1
dan KI-2 dengan pengamatan / observasi.
b.
KI-3
dengan Tes Tertulis.
c.
KI-4 dengan
portofolio
2.
Bentuk
Instrumen dan Instrumen
a)
Bentuk
Instrumen: Tes tertulis (Uraian)
Instrumen:
1.
Sebutkan jenis-jenis prosedur
teknik membubut eksentrik beserta fungsinya ?
2.
Sebutkan dan
jelaskan prosedur teknik membubut eksentrik!
3.
Sebutkan dan
jelaskan metode prosedur teknik membubut eksentrik!
3.
Prosedur
penilaian
No
|
Aspek yang dinilai
|
Teknik Penilaian
|
Waktu Penilaian
|
1.
|
Sikap
|
a.
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama di amati selama proses KBM
b. Bekerjasama di amati dalam kegiatan kelompok.
c.
Toleransi
di amati dalam diskusi ketika terjadi proses pemecahan masalah yang berbeda.
d. Menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan
|
Dalam pembelajaran dan saat
diskusi (selama kegiatan inti)
|
2.
|
Pengetahuan
|
Tes tertulis bentuk uraian mengenai bentuk uraian mengenai prosedur teknik membubut eksentrik
|
Ulangan Penyelesaian tugas individu, pada akhir KD
|
3.
|
Keterampilan
|
Presentasi
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang prosedur teknik membubut eksentrik
|
Penyelesaian tugas (individu)
|
B. Pedoman
Penskoran dan Penilaian
1.
Indikator
penskoran sikap Toleransi
Skor
|
Deskripsi
|
4
|
-
Selalu
membantu/menawarkan bantuan pada teman dan
guru yang sedang mengalami kesulitan
|
3
|
Sering membantu/menawarkan
bantuan pada teman dan guru yang
sedang mengalami kesulitan
|
2
|
Kadang-kadang membantu/menawarkan
bantuan pada teman dan guru yang
sedang mengalami kesulitan
|
1
|
Tidak pernah membantu/menawarkan
bantuan pada teman dan guru yang
sedang mengalami kesulitan
|
2.
Indikator
penskoran sikap Kerja sama
Skor
|
Deskripsi
|
4
|
-
Selalu
mengajak / menawarkan pada teman untuk bersama-sama menyelesaikan suatu
tujuan tertentu
|
3
|
Sering mengajak / menawarkan pada
teman untuk bersama sama menyelesaikan suatu tujuan tertentu
|
2
|
Kadang-kadang mengajak /
menawarkan pada teman untuk bersama sama menyelesaikan suatu tujuan tertentu
|
1
|
Tidak pernah mengajak /
menawarkan pada teman untuk bersama sama menyelesaikan suatu tujuan tertentu
|
3.
Indikator
penskoran Pengetahuan
Setiap nomor soal apabila benar nilai 50
Apabila setiap nomor jawabannya kurang sempurna akan diberi skor 25
Kriteria penilaian tes uraian
91 - 100 :
Sangat baik
81 -
90 : Baik
77 -
80 : Cukup
65
– 76 : Kurang
NTB, 23 Agustus 2018
Guru
Mapel,
Khairul
Fuadi, Spd
NIK…………......