Sabtu, 14 September 2019

Rpp Pengetahuan Dasar Teknik Mesin - Menerapkan Teknik Pengerjaan Pembentukan Dan Fabikasi Logam

Rpp Pengetahuan Dasar Teknik Mesin - Menerapkan Teknik Pengerjaan Pembentukan Dan Fabikasi Logam
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Satuan Pendidikan                  : SMK
Nama Sekolah                         : SMK ONDAK JAYA
Mata Pelajaran                        : PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN
Kelas/Semester                        : X TP 1 / GASAL
Materi Pokok/Tema/Topik      : Menerapkan teknik pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam
Alokasi Waktu                        : 4 Jam Pelajaran
Jumlah Pertemuan                   : 9
Pertemuan Ke                         : 2 dan 3 (4x45menit)

Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan  dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar
KD 1. Menyadari sempurnanya ciptaan Tuhan tentang alam dan fenomenanya dalam mengaplikasikan Pengetahuan Dasar Teknik Mesin  pada kehidupan sehari-hari.
KD 2. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam mengaplikasikan Pengetahuan Dasar Teknik Mesin dalam kehidupan sehari-hari.
KD 3. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggungjawab dalam mengaplikasikan Pengetahuan Dasar Teknik Mesin pada kehidupan sehari-hari.
KD 4. Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dalam mengaplikasikan Pengetahuan Dasar Teknik Mesin kehidupan sehari-hari.
KD 5. Menunjukan sikap responsive, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam mengaplikasikan Pengetahuan Dasar Teknik Mesin.
KD 6. Mengidentifikasi Pengetahuan Dasar Teknik Mesin.
KD 7. Mengklasifikasai proses Pengetahuan Dasar Teknik Mesin.
Indikator
1.      Siswa dapat menjelaskan jenis dan fungsi teknik pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam.
2.      Siswa dapat menjelaskan bagian-bagian teknik pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam.
3.      Siswa dapat menjelaskan klasifikasi proses teknik pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam.

Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa memahami jenis dan fungsi teknik pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam.
2.      Siswa memahami bagian-bagian teknik pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam.
3.      Siswa mengatahui klasifikasi proses teknik pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam.
Materi Ajar/Pembelajaran
Tujuan utama Proses Manufacturing adalah untuk membuat komponen dengan mempergunakan material tertentu yang memenuhi persyaratan bentuk dan ukuran, serta struktur yang mampu melayani kondisi lingkungan tertentu.

Melihat faktor-faktor diatas maka faktor membuat suatu bentuk tertentu merupakan faktor utama. Ada beberapa metoda atau membuat geometri (bentuk dan ukuran) dari suatu bahan yang dikelompokan menjadi enam kelompok dasar proses pembuatan ( manufacturing proces) yaitu : proses pengecoran ( casting), proses pemesinan (machining), proses pembentukan logam (metal forming), proses pengelasan (welding), perlakuan panas (heat treatment), dan proses perlakuan untuk mengubah sifat karakteristik logam pada bagian permukaan logam (surface treatment).
1. Proses pengecoran (casting)
Suatu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli dari produk cor yang akan dibuat.

2. Proses pemesinan (machining)
Proses pemotongan logam disebut sebagai proses pemesinan adalah proses pembuatan dengan cara membuang material yang tidak diinginkan pada benda kerja sehingga diperoleh produk akhir dengan bentuk, ukuran, dan surface finish yang diinginkan.

3. Proses pembentukan logam (metal forming)
Proses metal forming adalah melakukan perubahan bentuk pada benda kerja dengan cara memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis.

4. Proses pengelasan (welding)
Proses penyambungan dua bagian logam dengan jalan pencairan sebagian dari daerah yang akan disambung. Adanya pencairan dan pembekuan didaerah tersebut akan menyebabkan terjadinya ikatan sambungan.

5. Proses perlakuan panas (heat treatment)
Heat treatment adalah proses untuk meningkatkan kekuatan material dengan cara perlakuan panas.

6. Surface treatment
Proses surface treatment adalah proses perlakuan yang diterapkan untuk mengubah sifat karakteristik logam pada bagian permukaan logam dengan cara proses thermokimia, metal spraying.
Proses pemesinan atau lebih spesifik lagi proses pembuangan material (material removal proces), memberikan ketelitian yang sangat tinggi dan fleksibilitas (keluwesan) yang besar. Namun demikian proses ini cenderung menghasilkan sampah dari proses pembuangan material tersebut
secara sia-sia.

Proses deformasi memanfaatkan sifat beberapa material ( biasanya logam ) yaitu kemampuannya “mengalir secara plastis “ pada keadaan padat tanpa merusak sifat-sifatnya. Dengan menggerakkan material secara sederhana ke bentuk yang kita inginkan ( sebagai lawan dari membuang bagian yang tidak diperlukan ), maka sedikit atau bahkan tidak ada material yang terbuang sia-sia.
Namun demikian biasanya gaya yang diperlukan cukup tinggi. Di samping itu, mesin-mesin dan perkakas yang diperlukan harganya mahal sehingga jumlah produksi yang besar merupakan alasan pokok untuk membenarkan pemilihan proses ini.
Kegunaan material logam dalam masyarakat modern ditentukan oleh mudah tidaknya material tersebut dibentuk (forming) kedalam bentuk yang bermanfaat. Hampir semua logam mengalami deformasi sampai pada tingkat tertentu selama proses pembuatannya menjadi produk akhir.
Ingat dalam proses pengecoran, strand dan slabs direduksi ukurannya dan diubah ke dalam bentuk-bentuk dasar seperti plates, sheet, dan rod. Bentuk-bentuk dasar ini kemudian mengalami proses deformasi lebih lanjut sehingga diperoleh kawat (wire) dan myriad ( berjenis – jenis) produk akhir yang dihasilkan melalui tempa (forging), ekstrusi, sheet metal forming dan sebagainya.
Deformasi yang diberikan dapat berupa aliran curah (bulk flow) dalam 3 dimensi, geser sederhana (simple shearing), tekuk sederhana atau gabungan (simple or compound bending) atau kombinasi dari beberapa jenis proses tersebut.
Tegangan yang diperlukan untuk mendapatkan deformasi tersebut dapat berupa tarikan (tension), tekan (compression), geseran (shear) atau kombinasi dari beberapa jenis tegangan tersebut. Kecepatan, temperature, toleransi, surface finish.
Kemampuan untuk menghasilkan berbagai bentuk dari lembaran logam datar dengan laju produksi yang tinggi merupakan merupakan kemajuan teknologi yang nyata. Peralihan dari proses pembentukan dengan tangan ke metode produksi besar – besaran menjadi faktor penting dalam meningkatan standar kehidupan selama periode tersebut.

Pada dasarnya, suatu bentuk dihasilkan dari bahan lembaran datar dengan cara peregangan dan penyusutan dimensi elemen volume pada tiga arah utama yang tegak lurus sesamanya. Bentuk yang diperoleh merupakan hasil penggabungan dari penyusutan dan peregangan lokal elemen volume tersebut. Usaha telah dilakukan untuk menggolongkan berbagai macam bentuk yang mungkin pada pembentukan logam menjadi beberapa kelompok tertentu, tergantung pada kontur produk – produk. Sachs membagi komponen – komponen lembaran logam menjadi 5 katagori.

1. Komponen lengkungan tunggal.
2. Komponen flens yang diberi kontur- termasuk komponen dengan flens rentang dan flens susut.
3. Bagian lengkung
4. Komponen ceruk dalam – termasuk cawan, kotak – kotak dengan dinding tegak atau miring
5. komponen ceruk dangkal – termasuk bentuk pinggan, galur (beaded), bentuk – bentuk timbul dan bentuk – bentuk berkerut.

Cara lain untuk menggolongkan proses pembentukan lembaran logam adalah dengan menggunakan operasi khusus seperti pelengkungan, pengguntingan, penarikan dalam, perentangan, pelurusan.

Perlu dicatat berbeda dengan proses deformasi pembentukan benda secara keseluruhan, pembentukan lembaran biasanya dilakukan dalam bidang lembaran itu sendiri oleh tegangan tarik. Gaya tekan pada bidang lembaran hendaknya dihindari karena ini akan menyebabkan terjadinya pelengkungan, pelipatan dan keriput pada lembaran tadi. Pada proses pembentukan lembaran, susut tebal hendaknya dihindarkan karena dapat terjadi penciutan dan akan kegagalan mengakibatkan kegagalan dalam proses pembuatan produk.


Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran
1.      Pendekatan     : Scientific
2.      Metode            : Diskusi, Eksperimen, dan Penugasan, dll
3.      Model              : Discovery Learning

Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Media
·         LKS
·         Tab Samsung 4.10
Sumber Belajar
1.Buku Teori Pengetahuan Dasar Teknik Mesin
2.Buku referensi dan artikel yang sesuai
3. http://tmetalfabrication.blogspot.com/2012/06/teknik-pembentukan-dasar-dasar.html


Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Guru
Siswa
Pendahuluan
1.      Memberikan salam, mengkondisikan kelas dan pembiasaan, mengajak dan memimpin berdoa, menanyakan kondisi siswa dan mempresensi
2.      Memberi motivasi pada siswa
3.      Melakukan apersepsi dan pretest
4.      Menyampaikan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode, dan penilaian

Mengamati
·         Memperagakan
·         Meminta siswa supaya mengamati peragaan dan sumber belajar
·         Mengamati dan membimbing siswa

1.    Menjawab salam, menertibkan tempat duduk dan menertibkan diri, berdoa, menjawab keadaan kondisinya, dan kehadirannya
2.    Termotivasi
3.    Memperhatikan dan mengerjakan pretest
4.    Memperhatikan


Mengamati
·      Memperhatikan
·      Mengamati peragaan dan sumber belajar
·      Menanyakan hal – hal yang belum jelas dalam pengamatan
10 menit
Inti
Mengamati
·         Memperagakan
·         Meminta siswa supaya mengamati peragaan dan sumber belajar
·         Mengamati dan membimbing siswa

Menanya
·         Meminta siswa supaya melakukan diskusi mulai dari mengidentifikasi dan merumuskan masalah terhadap obyak yang diamati pada kelompoknya
·         Mengamati, membimbing, dan menilai kegiatan siswa

Mencoba/mengumpulkan informasi
·         Memberikan permasalahan dan meminta siswa untuk melakukan percobaan/praktek pada kelompoknya
·         Mengamati, membimbing , dan menilai kegiatan siswa



Mengasosiasi/menganalisis informasi
·         Mengarahkan siswa supaya menggali informasi/mengumpulkan data, menganalisa, dan membuat kesimpulan
·         Mengamati, membimbing, dan menilai kegiatan siswa

Mengkomunikasikan
·         Meminta untuk membuat laporan dan menyimpulkan hasil percobaan/praktek dalam kelompoknya
·         Meminta setiap perwakilan kelompok untuk menyampaikan/menampilkan hasil percobaan/praktek dan kesimpulan diskusi
·         Mengamati, membimbing, dan menilai kegiatan siswa

Mencipta
·         Meminta siswa supaya mewujudkan/mempraktekan hasil kajian teoritis dari kegiatan mengkomunikasikan

Mengamati
·      Memperhatikan
·      Mengamati peragaan dan sumber belajar
·      Menanyakan hal – hal yang belum jelas dalam pengamatan

Menanya
Melakukan diskusi, mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah di kelompoknya





Mencoba
Melakukan percobaan/ praktek di kelompoknya









Mengasosiasi
Mengumpulkan informasi/ data, melakukan analisis, dan menyimpulkan






Mengkomunikasikan
·      Membuat laporan dan kesimpulan hasil percobaan/ praktek dalam kelompoknya
·      Mempresentasikan hasil percobaan/ praktek beserta kesimpulannya






Mencipta
Mewujudkan/ mempraktekkan hasil kajian teoritis dari kegiatan mengkomunikasikan
70 menit
Penutup
1.      Mengajak dan mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/ kesimpulan
2.      Memberikan evaluasi/ penilaian dalam bentuk post test/ tugas
3.      Memberikan remidi/ pengayaan dalam bentuk tugas
4.      Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, (mengajak dan memimpin berdoa untuk pelajaran terakhir)
1.    Membuat rangkuman/ kesimpulan bersama guru
2.    Mengerjakan tes/ tugas yang diberikan
3.    Mencatat tugas yang diberikan untuk dikerjakan dirumah
4.    Memperhatikan arahan guru (berdoa)
10 menit

A.    PenilaianHasilBelajar
1.       Teknik Penilaian :
a.       KI-1 dan KI-2 dengan pengamatan / observasi.
b.      KI-3 dengan Tes Tertulis.
c.       KI-4 dengan portofolio
2.         Bentuk Instrumen dan Instrumen
a)      Bentuk Instrumen: Tes tertulis (Uraian)
Instrumen:
1.      Sebutkan jenis-jenis teknik pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam beserta fungsinya ?
2.      Sebutkan dan jelaskan klasifikasi teknik pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam!
3.      Sebutkan dan jelaskan metode teknik pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam!
3.       Prosedur penilaian
No
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
1.
Sikap

a.   Menghayati dan mengamalkan ajaran agama di amati selama proses KBM
b.  Bekerjasama di amati dalam kegiatan kelompok.
c.   Toleransi di amati dalam diskusi ketika terjadi proses pemecahan masalah yang berbeda.
d.  Menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan
Dalam pembelajaran dan saat diskusi (selama  kegiatan  inti)
2.
Pengetahuan

Tes tertulis bentuk uraian mengenai bentuk uraian mengenai teknik pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam
Ulangan Penyelesaian tugas individu, pada akhir KD
3.

Keterampilan

Presentasi
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang teknik pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam

Penyelesaian tugas (individu)

B.     Pedoman Penskoran dan  Penilaian
1.      Indikator penskoran  sikap Toleransi
Skor
Deskripsi
4
-          Selalu membantu/menawarkan bantuan pada teman dan  guru yang sedang mengalami kesulitan
3
Sering membantu/menawarkan bantuan pada teman dan  guru yang sedang mengalami kesulitan
2
Kadang-kadang membantu/menawarkan bantuan pada teman dan  guru yang sedang mengalami kesulitan
1
Tidak pernah membantu/menawarkan bantuan pada teman dan  guru yang sedang mengalami kesulitan

2.      Indikator penskoran sikap Kerja sama
Skor
Deskripsi
4
-          Selalu mengajak / menawarkan pada teman untuk bersama-sama menyelesaikan suatu tujuan tertentu
3
Sering mengajak / menawarkan pada teman untuk bersama sama menyelesaikan suatu tujuan tertentu
2
Kadang-kadang mengajak / menawarkan pada teman untuk bersama sama menyelesaikan suatu tujuan tertentu
1
Tidak pernah mengajak / menawarkan pada teman untuk bersama sama menyelesaikan suatu tujuan tertentu

3.      Indikator penskoran  Pengetahuan
Setiap nomor soal apabila benar nilai  50
Apabila setiap nomor jawabannya kurang sempurna akan diberi skor 25
Kriteria penilaian tes uraian
91 - 100            : Sangat baik
81 -  90 : Baik
77 -  80 : Cukup
65 – 76  : Kurang

                                                                                     Yogyakarta, 23 Agustus 2014
                                                                                    Guru Mapel,


Khairul Fuadi, Spd
                                                                                    NIK…………......


Tidak ada komentar:

Posting Komentar