RPP - DPTM KELAS X Menerapkan kekuatan Poros dan Pasak
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(
RPP )
Satuan
Pendidikan : SMK
Nama
Sekolah : SMK ONDAK JAYA
Mata
Pelajaran : DASAR PERANCANGAN TEKNIK MESIN
Kelas/Semester : X TP 1 / GASAL
Materi
Pokok/Tema/Topik : Menerapkan kekuatan poros dan pasak
Alokasi
Waktu : 4 Jam Pelajaran
Jumlah
Pertemuan : 16
Pertemuan
Ke : 2 dan 3 (4x45menit)
Kompetensi Inti
KI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja
spesifik untuk memecahkan masalah.
KI
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
KD
1. Menyadari sempurnanya ciptaan Tuhan tentang alam dan fenomenanya dalam
mengaplikasikan kekuatan poros
dan pasak pada kehidupan sehari-hari.
KD 2. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai
tuntunan dalam mengaplikasikan kekuatan poros dan pasak dalam kehidupan
sehari-hari.
KD
3. Mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggungjawab
dalam mengaplikasikan kekuatan poros
dan pasak pada kehidupan sehari-hari.
KD 4. Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun,
demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dalam
mengaplikasikan kekuatan poros dan pasak kehidupan
sehari-hari.
KD 5. Menunjukan sikap responsive, proaktif,
konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam mengaplikasikan kekuatan
poros dan pasak.
KD
6. Mengidentifikasi kekuatan
poros dan pasak.
KD
7. Mengklasifikasai kekuatan
poros dan pasak
Indikator
1.
Siswa dapat menjelaskan
jenis dan fungsi kekuatan poros dan pasak.
2.
Siswa dapat menjelaskan
kekuatan poros dan pasak.
3. Siswa dapat menjelaskan klasifikasi kekuatan
poros dan pasak
Tujuan
Pembelajaran
1.
Siswa memahami
jenis dan fungsi kekuatan poros dan pasak
2.
Siswa memahami kekuatan
poros dan pasak.
3.
Siswa
mengatahui klasifikasi kekuatan poros
dan pasak
Materi
Ajar/Pembelajaran
A. kekuatan
poros dan pasak
Poros
dan Pasak
Poros
merupakan salah satu bangian yang terpenting dari setiap mesin. Hamper semua
mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan utama dalam
transmisi dipegang oleh poros. Poros sebagai penerus daya dan pasak yang
dipakai untuk meneruskan momen dari atau kepada poros.
1. Macam-macam Poros
menurut pembedaannya:
a. Poros transmisi
b. Spindle
c. Gandar
Menurut bentuknya, poros dapat
digolongkan atas poros lurus umum, poros engkol, poros luwes, dan lain-lain.
2. Hal-hal penting dalam
perencanaan poros
1) Kekuatan Poros
2) Kekakuan Poros
3) Putaran Kritis
4) Korosi
5) Beban Poros
3. Poros dengan Beban
Puntir
Tata cara perencanaan Poros dengan Beban
Puntir
a) Daya yang
ditransmisikan: P(kW)
Putaran Poros: (rpm)
Jika P adalah daya rata-rata yang
diperlukan maka harus dibagi dengan efisiensi mekanis n dari system transmisi
untuk mendapatkan daya penggerak mula yang diperlukan.
b) Faktor Koreksi
Jika P adalah daya nominal output dari
motor penggerak.
c) Daya
rencana (kW)
Jika Faktor Koreksi maka
daya rencana Pd (kw) sebagai patokan adalah
d) Momen Puntir rencana T
(kg mm)
Jika momen punter (momen rencana) adalah
T (kg.mm) maka,
Sehingga
e) Bahan Poros, perlakuan
panas, kekuatan Tarik (kg/ )
Apakah poros bertangga atau beralur
pasak
Faktor keamanan .
f) Tegangan geser yang
diizinkan (kg/mm2)
g) Faktor koreksi untuk
momen punter Kt
Dipilih sebesar 1,0
jika beban ikenakan secara halus, 1,0-1,5 jika terjadi sedikir kejutan atau
tumbukan, dan 1,5-3,0 jika beban dikenakan tumbukan atau kejutan besar.
Faktor lenturan Cb
Pemakaian Cb yang
hargana antara 1,2 sampai 2,3. (jika diperkirakan tidak akan terjadi pembebanan
lenntur maka Cb=1,0
h) Diameter poros ds (mm)
i) Jari-jari filet dari
poros bertangga r (mm)
Ukuran pasak dan alur pasak (table 1.8)
j) Factor konsentrasi
tegangan pada poros bertangga β, pada pasak α.
k) Tegangan geser τ
(kg/mm2)
m) Diameter poros ds (mm)
Bahan poros, perlakuan panas, jari-jari
filet dari poros bertangga
Ukuran pasak dan alur pasak.
4. Poros dengan Beban
Lentur Murni
Gandar dari kereta
tambang dan kereta rel mendapat pembebanan lentur. Jika beban pada satu gandar
didapatkan ½ dari berat kendaraan dengan muatan maksimum dikurangi berat gandar
dan roda, maka besar muatan lentur M1 (kg.mm)dapat dihitung.
Dari bahan yang dipilih dapat ditentukan tegangan lentur yang di izinkan σa(kg/mm2)
dengan diameter ds (mm) dan momen tahan lentur Z= (mm3)
5. Poros dengan Beban
Puntir dan Lentur
Poros pada umumnya meneruskan daya
melalui sabuk, roda gigi dan rantai. Sehingga poros dengan beban punter dan
lentur pada pemukaan poros akan terjadi tegangan geser karena momen
punter T dan tegangan karena momen lentur.
Tegangan geser maksimum untuk bahan yang
liat:
Pada poros yang pejal dengan penampang
bulat, , dan , sehingga
Beban yang bekerja pada poros umumnya
adalah beban berulang. Jika poros tersebut mempunyai roda gigii untuk
meneruskan daya besar maka kejutn berat akan terjadi pada saat mulai atau
sedang berputar. Pada perhitungan ini menggunakan factor koreksi Km untuk
momen lentur yang dihitung. Pada poros yang berputar dengan pembebanan momen
lentur yang tetap, besarnya factor Km adalah 1,5. Untuk beban
yang tumbukannya ringan Km terletak antara 1,5 sampai 2,0, dan
untuk beban dengan tumbukan berat Km terletak antara 2 dan 3.
Besarnya yang dihasilkan
harus lebih kecil dari tegangan geser yang diizinkan τa.
ds ≥ 1/3
Besarnya deformasi yang disebabkan oleh
momen punter ada poros harus dibatasi. Untuk poros yang dipasang pada mesin
umum dalam kondisi kerja norma, besarnya defleksi puntiran dibatasi sampai 0,25
atau 0,3 derajat. Untuk poros panjang atau poros yang mendapat beban kejutan
atau berulang, harga terebut harus dikurangi ½ dari harga diatas. Sedangkan
pada poros tranmisi didalam suatu pabrik beberapa kali harga diatas tidak
menimbulkan kesukaran apa-apa.
Jika ds adalah diameter
poros (mm), defleksi putaran ( ),
l panjang poros (mm), T momen punter (kg.mm) dan G modulus geser (kg/mm2),
maka:
Dimana ds = diameter
poros (mm), l = jarak antara bantalan penimpuan (mm), F = beban (kg), l1 dan
l2 = jarak dari bantalan yang bersangkutan ke titik pembebanan
(mm), dan y = lenturan poros (mm).
6. Macam-macam Pasak
Pasak adalah suatu
elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-bagian mesin seperti pada
roda gigi, sprocket, puli, kliping, dan lain-lain pada poros. Momen diteruskan
dari poros ke naf atau dari naf ke poros.
Menurut letaknya pada
poros dapat dibedakan atas pasak pelana, pasak rata, pasak benam dan pasak
singgung. Selain itu terdapat pasak tembereng dan pasak jarum.
7. Hal-hal penting dan
tata cara perencanaan pasak.
Pasak benam mempunyai
bentuk penampang segi empat dimana terdapat bentuk prismatic dan tirus.
Kemiringan pada pasak tirus umumnya 1/100. Pada pasak rata, sisi sampingnya
haus pas dengan alur pasak. Untuk pasak umumnya dipilih bahan yang mempunyai
kekuatan tarik lebih dari 60 (kg/mm2), lebih kuat dari porosnya.
Harga adalah
harga yang diperoleh dengan membagi kekuatan Tarik σB dengan
factor keamanan . Harga umumnya diambil 6, dan dipilih
antara 1-1,5 jika beban dikenakan secara perlahan-lahan, antara 1,5-3 jika
dikenakan tumbukan ringan, dan antara 2-5 jika dikenakan secara tiba-tiba dan
dengan tumbukan berat.
Harga adalah
sebesar 8 (kg/mm2) untuk poros dengan diameter kecil, 10 (kg/mm2)
untuk poros dengan diameter besar, dan setengah dari harga-harga diatas untuk
poros berputaran tinggi. Dan lebar pasak sebaiknya antara 25-35(%) dari
diameter poros, dan panjang pasak jangan terlalu panjang dibandingkan dengan
diameter poros (antara 0,75 sampai 1,5 ds).
Pendekatan/Strategi/Metode
Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Diskusi, Eksperimen, dan
Penugasan, dll
3. Model : Discovery Learning
Media, Alat,
Bahan dan Sumber Belajar
Media
·
Tab 4 samsung 10
in
Sumber Belajar
1.Buku Teori elemen mesin
2.Buku
referensi dan artikel yang sesuai
3. http://arissulistyo.blogspot.com/2014/12/poros-dan-pasak.html
Kegiatan
Pembelajaran
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
Waktu
|
|
Guru
|
Siswa
|
||
Pendahuluan
|
1. Memberikan
salam, mengkondisikan kelas dan pembiasaan, mengajak dan memimpin berdoa,
menanyakan kondisi siswa dan mempresensi
2. Memberi
motivasi pada siswa
3. Melakukan
apersepsi dan pretest
4. Menyampaikan
kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode, dan penilaian
Mengamati
·
Memperagakan
·
Meminta siswa supaya
mengamati peragaan dan sumber belajar
·
Mengamati dan
membimbing siswa
|
1. Menjawab
salam, menertibkan tempat duduk dan menertibkan diri, berdoa, menjawab
keadaan kondisinya, dan kehadirannya
2. Termotivasi
3. Memperhatikan
dan mengerjakan pretest
4. Memperhatikan
Mengamati
·
Memperhatikan
·
Mengamati peragaan
dan sumber belajar
·
Menanyakan hal – hal
yang belum jelas dalam pengamatan
|
10
menit
|
Inti
|
Mengamati
·
Memperagakan
·
Meminta siswa supaya
mengamati peragaan dan sumber belajar
·
Mengamati dan
membimbing siswa
Menanya
·
Meminta siswa supaya
melakukan diskusi mulai dari mengidentifikasi dan merumuskan masalah terhadap
obyak yang diamati pada kelompoknya
·
Mengamati,
membimbing, dan menilai kegiatan siswa
Mencoba/mengumpulkan
informasi
·
Memberikan
permasalahan dan meminta siswa untuk melakukan percobaan/praktek pada
kelompoknya
·
Mengamati, membimbing
, dan menilai kegiatan siswa
Mengasosiasi/menganalisis
informasi
·
Mengarahkan siswa
supaya menggali informasi/mengumpulkan data, menganalisa, dan membuat
kesimpulan
·
Mengamati,
membimbing, dan menilai kegiatan siswa
Mengkomunikasikan
·
Meminta untuk membuat
laporan dan menyimpulkan hasil percobaan/praktek dalam kelompoknya
·
Meminta setiap
perwakilan kelompok untuk menyampaikan/menampilkan hasil percobaan/praktek
dan kesimpulan diskusi
·
Mengamati,
membimbing, dan menilai kegiatan siswa
Mencipta
·
Meminta siswa supaya
mewujudkan/mempraktekan hasil kajian teoritis dari kegiatan mengkomunikasikan
|
Mengamati
·
Memperhatikan
·
Mengamati peragaan
dan sumber belajar
·
Menanyakan hal – hal
yang belum jelas dalam pengamatan
Menanya
Melakukan diskusi, mengidentifikasi masalah dan
merumuskan masalah di kelompoknya
Mencoba
Melakukan percobaan/ praktek di kelompoknya
Mengasosiasi
Mengumpulkan informasi/ data, melakukan analisis,
dan menyimpulkan
Mengkomunikasikan
·
Membuat laporan dan
kesimpulan hasil percobaan/ praktek dalam kelompoknya
·
Mempresentasikan
hasil percobaan/ praktek beserta kesimpulannya
Mencipta
Mewujudkan/ mempraktekkan hasil kajian teoritis
dari kegiatan mengkomunikasikan
|
70
menit
|
Penutup
|
1. Mengajak
dan mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/ kesimpulan
2. Memberikan
evaluasi/ penilaian dalam bentuk post test/ tugas
3. Memberikan
remidi/ pengayaan dalam bentuk tugas
4. Memberikan
arahan tindak lanjut pembelajaran, (mengajak dan memimpin berdoa untuk
pelajaran terakhir)
|
1. Membuat
rangkuman/ kesimpulan bersama guru
2. Mengerjakan
tes/ tugas yang diberikan
3. Mencatat
tugas yang diberikan untuk dikerjakan dirumah
4. Memperhatikan
arahan guru (berdoa)
|
10
menit
|
A. PenilaianHasilBelajar
1.
Teknik
Penilaian :
a.
KI-1
dan KI-2 dengan pengamatan / observasi.
b.
KI-3
dengan Tes Tertulis.
c.
KI-4 dengan
portofolio
2.
Bentuk
Instrumen dan Instrumen
a)
Bentuk
Instrumen: Tes tertulis (Uraian)
Instrumen:
1.
Sebutkan jenis-jenis kekuatan
poros dan pasak beserta fungsinya ?
2.
Sebutkan dan
jelaskan klasifikasi kekuatan poros dan pasak!
3.
Sebutkan dan
jelaskan metode kekuatan poros dan pasak!
3.
Prosedur
penilaian
No
|
Aspek yang dinilai
|
Teknik Penilaian
|
Waktu Penilaian
|
1.
|
Sikap
|
a.
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama di amati selama proses KBM
b. Bekerjasama di amati dalam kegiatan kelompok.
c.
Toleransi
di amati dalam diskusi ketika terjadi proses pemecahan masalah yang berbeda.
d. Menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan
|
Dalam pembelajaran dan saat
diskusi (selama kegiatan inti)
|
2.
|
Pengetahuan
|
Tes tertulis bentuk uraian mengenai bentuk uraian mengenai kekuatan poros dan pasak
|
Ulangan Penyelesaian tugas individu, pada akhir KD
|
3.
|
Keterampilan
|
Presentasi
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang kekuatan poros dan pasak
|
Penyelesaian tugas (individu)
|
B. Pedoman
Penskoran dan Penilaian
1.
Indikator
penskoran sikap Toleransi
Skor
|
Deskripsi
|
4
|
-
Selalu
membantu/menawarkan bantuan pada teman dan
guru yang sedang mengalami kesulitan
|
3
|
Sering membantu/menawarkan
bantuan pada teman dan guru yang
sedang mengalami kesulitan
|
2
|
Kadang-kadang membantu/menawarkan
bantuan pada teman dan guru yang sedang
mengalami kesulitan
|
1
|
Tidak pernah membantu/menawarkan
bantuan pada teman dan guru yang
sedang mengalami kesulitan
|
2.
Indikator
penskoran sikap Kerja sama
Skor
|
Deskripsi
|
4
|
-
Selalu
mengajak / menawarkan pada teman untuk bersama-sama menyelesaikan suatu
tujuan tertentu
|
3
|
Sering mengajak / menawarkan pada
teman untuk bersama sama menyelesaikan suatu tujuan tertentu
|
2
|
Kadang-kadang mengajak /
menawarkan pada teman untuk bersama sama menyelesaikan suatu tujuan tertentu
|
1
|
Tidak pernah mengajak / menawarkan
pada teman untuk bersama sama menyelesaikan suatu tujuan tertentu
|
3.
Indikator
penskoran Pengetahuan
Setiap nomor soal apabila benar nilai 50
Apabila setiap nomor jawabannya kurang sempurna akan diberi skor 25
Kriteria penilaian tes uraian
91 - 100 :
Sangat baik
81 -
90 : Baik
77 -
80 : Cukup
65
– 76 : Kurang
NTB, 23 Agustus 2018
Guru
Mapel,
Khairul
Fuadi, Spd
NIK…………......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar